Kalau kamu pernah mengirim barang dalam jumlah besar atau ukuran besar, pasti sadar satu hal: packing bukan urusan sepele.
Seringkali, kerusakan atau keterlambatan pengiriman bukan karena sistem logistik yang buruk, tapi karena barang yang dikemas dengan cara asal-asalan.
Apalagi untuk pengiriman cargo yang melibatkan perjalanan jauh, bongkar muat berkali-kali, dan berbagai jenis armada. Salah bungkus, dampaknya bisa serius.
Kenapa Packing Barang Cargo Nggak Bisa Sembarangan?
Bayangkan ini: seorang penjual keramik di Bandung mengirim pesanan ke pelanggan di Balikpapan.
Karena ingin hemat, dia hanya membungkus piring-piring cantik itu dengan kertas koran dan kardus tipis bekas mi instan.
Sesampainya di tujuan, hampir separuh isinya pecah. Komplain datang, reputasi rusak, dan biaya pengiriman jadi dobel karena harus ganti rugi.
Kejadian seperti ini sering terjadi. Bukan karena niat buruk, tapi karena kurangnya pemahaman tentang pentingnya packing yang sesuai standar.
Barang cargo mengalami banyak perpindahan, terguncang selama perjalanan, bahkan ditumpuk dengan muatan lain.
Kalau kemasan tidak memadai, barang bisa rusak, hilang, atau bahkan mencelakakan orang lain jika isinya berbahaya.
Standar Umum dalam Packing Barang Cargo
Ada beberapa hal penting yang wajib kamu perhatikan saat mengemas barang untuk pengiriman cargo:
1. Gunakan Material Sesuai Jenis Barang
Barang elektronik seperti komputer, TV, atau printer harus dibungkus dengan styrofoam, bubble wrap, dan kardus tebal.
Jangan pakai kardus bekas yang sudah lemah. Seorang pengusaha elektronik di Medan pernah mengirim 10 unit printer ke Surabaya tanpa pelindung bagian dalam.
Semua sampai dalam kondisi penyok karena kardus langsung bersentuhan dengan bodi printer. Biaya kerugian? Belasan juta rupiah.
2. Labeling Jelas dan Tahan Air
Kamu harus pastikan label pengiriman terbaca dengan jelas dan tahan terhadap hujan atau kelembaban.
Gunakan plastik laminating atau kantong dokumen untuk menyimpan label dan invoice.
Dalam salah satu pengiriman ke luar pulau, sebuah paket besar tidak bisa dikirim karena alamat tercetak pada kertas biasa yang luntur terkena air laut saat transit.
Paket itu tertahan berhari-hari hanya karena informasi pengiriman hilang.
3. Ikatan dan Isolasi yang Rapi dan Aman
Gunakan lakban khusus (seperti OPP tape), tali strapping, dan pengikat plastik agar kemasan tidak mudah lepas.
Pengiriman barang berat seperti mesin atau besi perlu penguatan tambahan di bagian sudut dan dasar.
4. Gunakan Palet untuk Barang Besar dan Berat
Palet membantu menjaga kestabilan barang saat dimuat dan dibongkar. Selain itu, dengan sistem palet, risiko barang tertindih atau tergeser bisa diminimalkan.
Banyak ekspedisi kargo kini mensyaratkan penggunaan palet untuk barang di atas berat tertentu agar lebih aman selama pengiriman.
Tips Packing Berdasarkan Jenis Barang
• Barang Pecah Belah
Lapisi setiap unit barang dengan bubble wrap secara menyeluruh. Gunakan sekat kardus di antara barang-barang agar tidak saling bersentuhan.
Jika memungkinkan, kemas dalam dus satuan, lalu masukkan ke dus besar dengan pengaman tambahan.
Seorang pelanggan pengiriman dari Jakarta ke Denpasar pernah mengirim 100 gelas souvenir.
Karena tiap gelas dibungkus satu per satu dan dimasukkan ke dalam kontainer styrofoam, semuanya sampai dalam kondisi sempurna.
Ini contoh packing cerdas yang sebanding dengan usaha dan nilainya.
• Barang Elektronik
Selain bubble wrap dan kardus tebal, tambahkan silica gel untuk mengurangi kelembaban.
Juga, pastikan tidak ada bagian kabel atau komponen kecil yang bisa bergerak bebas di dalam kemasan.
• Barang Cair atau Bahan Kimia
Gunakan wadah anti bocor dan tutup yang disegel. Beri label “Mudah Tumpah” atau “Cairan” dengan jelas.
Packing double layer (wadah + plastik + box) sangat disarankan. Jangan lupa beri ruang ekstra agar botol tidak meledak karena tekanan.
• Barang Berat dan Mesin
Gunakan kayu atau kontainer logam yang dilapisi busa. Barang jenis ini sebaiknya diikat menggunakan tali baja atau ratchet strap agar tidak bergerak di dalam kontainer.
Satu pengiriman mesin industri dari Surabaya ke Makassar mengalami insiden karena packing hanya menggunakan kardus dan lakban.
Mesin terguling saat bongkar muat dan menyebabkan keterlambatan proyek penerima.
Layanan Packing Profesional: Solusi Aman untuk Pengiriman Cargo
Kalau kamu ragu dengan kemampuan packing sendiri, jangan khawatir. Banyak jasa ekspedisi seperti JP ID yang menyediakan layanan packing profesional.
Tim mereka sudah terlatih untuk menangani berbagai jenis barang dengan material kemasan yang sesuai.
Di salah satu pengiriman alat musik ke Kalimantan, tim JP ID membungkus gitar-gitar mahal dengan standar ekspor: hardcase, lapisan busa, tambahan bubble wrap, dan dus kayu.
Hasilnya, barang sampai tanpa lecet. Klien puas, dan jasa ekspedisi pun mendapat repeat order untuk proyek berikutnya.
Menggunakan layanan seperti ini memang ada biayanya, tapi dibandingkan dengan risiko barang rusak atau hilang, biaya tersebut justru jauh lebih kecil.
Packing Sesuai Standar, Barang Aman
Packing barang cargo bukan cuma soal membungkus rapi. Ini adalah bentuk perlindungan terhadap nilai barang, reputasi pengirim, dan kenyamanan penerima.
Dengan memahami standar packing yang benar, memilih bahan yang tepat, dan memperhatikan detail seperti label dan pelindung, kamu bisa memastikan barang sampai dengan selamat — apapun jenisnya.
Dan kalau kamu ingin main aman tanpa stres, layanan packing profesional dari JP ID bisa jadi solusi yang layak dipertimbangkan.
Karena dalam dunia pengiriman, cara bungkus bisa menentukan nasib barangmu.
Yuk, kirim barang dengan tenang dan aman bareng JP ID!