Jangan Asal Kirim! Ini Tips Kirim Makanan yang Aman Selama Pengiriman

Jangan Asal Kirim! Ini Tips Kirim Makanan yang Aman Selama Pengiriman

Kirim makanan bukan perkara sederhana. Makanan berbeda dari barang lain—dia punya masa simpan, tekstur, dan sifat mudah rusak jika tidak ditangani dengan benar.

Banyak yang berniat baik ingin mengirim makanan ke orang tersayang atau pelanggan setia, tapi gagal karena kesalahan kecil dalam pengemasan atau pemilihan jasa pengiriman.

Contohnya, seorang pelaku usaha kuliner rumahan bernama Mbak Desi di Surabaya pernah mengalami masalah serius saat mengirim sambal kemasan ke pelanggan di Jakarta.

Tanpa disadari, kemasan yang digunakan kurang rapat dan pengiriman dilakukan tanpa ice gel.

Sambalnya sampai dalam kondisi “meletup” dan berair. Setelah memperbaiki cara packing dan menambahkan ice gel di setiap kiriman, keluhan serupa tak pernah muncul lagi.

Dari kejadian-kejadian seperti ini, dapat dipelajari bahwa mengirim makanan memang membutuhkan perlakuan khusus.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah penting agar pengiriman makanan tetap aman, higienis, dan memuaskan penerima.

Kenapa Kirim Makanan Itu Gak Bisa Sembarangan?

Makanan adalah produk yang rentan. Selama proses pengiriman, makanan bisa terkena panas, getaran, atau bahkan tertunda pengantarannya.

Semua faktor itu dapat mempercepat pembusukan atau merusak kualitas makanan.

Salah satu kasus yang sempat ditangani JP ID adalah pengiriman rendang dari Padang ke Bandung.

Rendang dikemas dalam wadah plastik tanpa vacuum pack. Perjalanan memakan waktu dua hari dan saat sampai, rendangnya sudah berjamur.

Penyebabnya? Kombinasi dari udara yang masuk ke kemasan dan suhu tinggi selama pengiriman.

Hal lain yang juga sering terlewat adalah waktu pengiriman. Jika pengiriman dilakukan menjelang akhir pekan, ada risiko makanan tertahan di gudang selama dua hari.

Jenis Makanan yang Perlu Penanganan Khusus

Beberapa jenis makanan membutuhkan perlakuan lebih hati-hati saat dikirim. Penyesuaian pengemasan sangat diperlukan untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan.

1. Makanan Basah

Jenis ini termasuk rendang, opor, atau gulai. Wajib dikemas dalam wadah kedap udara dan sebaiknya divacuum.

Bila pengiriman memakan waktu lebih dari sehari, penggunaan ice gel sangat disarankan.

Contoh kasus: Seorang pengirim dari Jakarta mengirim gulai ayam ke Semarang. Makanan hanya dibungkus plastik tanpa vacuum dan tidak menggunakan pelindung tambahan. Akibatnya, gulai merembes keluar dan mencemari paket lain. Selain kerugian produk, pengirim juga harus mengganti rugi ke pihak penerima.

2. Makanan Beku

Bakso, siomay, nugget, atau makanan beku lainnya harus dipastikan tetap dalam suhu rendah selama perjalanan.

Bila sempat mencair lalu dibekukan ulang, kualitasnya bisa turun dan berisiko untuk dikonsumsi.

3. Makanan Rapuh

Kue kering, keripik, dan makanan ringan mudah hancur jika tidak diberi bantalan yang cukup. Gunakan bubble wrap, kardus tebal, dan sekat agar tidak terguncang selama perjalanan.

Tips Aman Mengemas Makanan untuk Pengiriman

Pengemasan adalah fondasi utama dalam menjaga keamanan makanan selama pengiriman. Berikut beberapa langkah penting:

  • Gunakan wadah food grade yang aman untuk makanan.

  • Terapkan vacuum pack untuk makanan basah agar udara tidak mempercepat pembusukan.

  • Tambahkan lapisan pelindung seperti bubble wrap atau kardus berlapis.

  • Gunakan ice gel untuk makanan yang rentan suhu.

  • Beri label seperti “Makanan – Jangan Dibalik” atau “Keep Refrigerated” agar petugas lebih berhati-hati.

Pengalaman pelanggan: Seorang ibu rumah tangga di Makassar secara rutin mengirim abon dan sambal ke anaknya di Jogja. Dulu, pengiriman dilakukan tanpa bubble wrap sehingga toples pecah di jalan. Setelah menggunakan jasa packing dari JP ID, pengiriman menjadi jauh lebih aman dan rapi.

Pilih Metode Pengiriman yang Tepat

Pemilihan layanan pengiriman juga sangat menentukan. Tidak semua jenis makanan cocok dikirim menggunakan layanan reguler.

  • Same day delivery cocok untuk makanan siap saji dengan jarak pengiriman dekat.

  • Next day delivery sesuai untuk makanan yang lebih awet seperti sambal, abon, atau frozen food.

  • Pengiriman udara ideal untuk jarak jauh dan waktu pengiriman yang singkat.

Contoh nyata: Pengiriman keripik sanjai dari Bukittinggi ke Jakarta sempat gagal karena menggunakan jalur darat. Waktu tempuh yang lama menyebabkan keripik remuk. Setelah dialihkan ke pengiriman udara, kualitas produk tetap terjaga dan pelanggan puas.

JP ID, Partner Terpercaya untuk Pengiriman Makanan

pelayanan pelanggan ramah

JP ID telah menangani berbagai jenis pengiriman makanan dari berbagai daerah—mulai dari pempek Palembang, brownies Bandung, hingga sambal roa Manado.

Dengan pengalaman tersebut, setiap proses pengiriman dapat disesuaikan dengan karakter makanan yang dikirim.

Layanan konsultasi gratis juga tersedia untuk membantu menentukan waktu pengiriman, jenis pengemasan, dan armada yang sesuai.

Untuk makanan yang butuh penanganan lebih, tersedia pula layanan packing profesional dan asuransi pengiriman agar keamanan makanan tetap terjaga sampai ke tangan penerima.

Kirim Makanan, Kirim Rasa dan Kepercayaan

Kirim makanan bukan cuma soal logistik. Di dalamnya ada rasa, perhatian, dan harapan untuk menyenangkan orang yang menerimanya.

Namun semua itu bisa hilang begitu saja jika pengiriman tidak dilakukan dengan hati-hati.

Dengan memilih metode yang tepat, kemasan yang aman, dan jasa pengiriman yang berpengalaman seperti JP ID, makanan yang dikirim akan tiba dengan selamat, tetap lezat, dan tentunya layak konsumsi.

Jadi, kalau ingin kirim makanan tanpa rasa khawatir, konsultasikan dulu bersama JP ID. Biar setiap kiriman membawa rasa, kesan, dan kepercayaan yang utuh.

Home
Admin
Blog
Help Center